Diantara patokan dalam berbicara adalah :
- Jangan mengolok-olok dan memanggil dengan gelaran yang buruk, atau memandang rendah orang lain, misalnya : gendut, kurus seperti tiang listrik, bonsai, goblog dll dll
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS. Al-Hujurat [49]: 11)
- Jangan bicara terlalu keras atau terlalu pelan, pertengahan saja, agar orang lain mudah menangkap pembicaraan kita.
- Hindari bicara kasar dan menyakitkan, atau bicara halus tapi menyakitkan.
- Berbicaralah dengan penuh perhatian terhadap orang lain, dengarkanlah pembicaraannya dan hormatilah pendapatnya. Hindari berdebat walaupun anda benar dan hindari memotong pembicaraan.
“Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda”. (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
- Jangan bergunjing, mencela atau mengutuk , jangan bicara kotor/keji.
” Seorang mu’min itu bukanlah pencela atau pengutuk atau yang keji pembicaraannya" (HR Bukhari, disahihkan oleh Al Abani)
-Jangan membicarakan apa yang kamu dengar.
“Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar" ( HR Muslim)
- Berbicara yang baik atau diam. Tinggalkan pembicaraan yang sia-sia.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia”. (QS. An-Nisa [4]: 114 )
”dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna” (QS. Al Mukminun [23] : 3).
Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari 6018 Muslim 47)
- Berbicaralah dengan hati yang penuh kasih, sehingga kata-kata yang keluar dari bibir kita adalah kata-kata yang baik dan menyejukkan hati yang mendengarnya. Saat hati kita dipenuhi rasa jengkel, marah dan benci, diamlah dulu, eliminasi semua perasaan negatif, bila hati kita sudah damai, silahkan berbicara.
Profil
Man ahabba lillahi faqod istakmalal iimaan
MulutMu,,, HarimauMu,,,,
Label:
dakwah
Diposting oleh
Unknown
Sabtu, 24 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search this blog
Tentangku,,,
Popular Posts
Labels
Blog Archive
- Mei 2013 (3)
- April 2013 (1)
- Maret 2013 (1)
- Oktober 2012 (1)
- Mei 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Maret 2012 (9)
- Januari 2012 (7)
- Desember 2011 (13)
- Maret 2010 (1)
- Februari 2010 (1)
- Januari 2010 (2)
- April 2009 (8)
- Februari 2009 (6)
Statistik
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar